Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
Oleh :
Basuki Dwi Sulistyo, S.Pd
Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
Semua bangsa di dunia ini pasti ingin membuat bangsanya maju dan sejahtera masyarakatnya. Ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, hampir semua bangsa berjuang meraih prestasi tersebut. Salah satu langkah untuk memajukan sebuah bangsa adalah dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan modal yang sangat berharga untuk membangun sebuah peradaban. Kita perhatikan negara-negara maju di dunia, semuanya menempatkan aspek pendidikan sebagai prioritas. Negara Jepang misalnya tahun 1945 setelah di bom atom oleh sekutu yang sangat parah kerusakannya dan menimbulkan ribuan korban jiwa, negara tersebut bangkit dengan membangun kembali melalui pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.
Indonesia sebagai negara yang besar dan memiliki jumlah penduduk yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara telah berusaha dengan berbagai cara untuk memajukan bangsanya melalui dunia pendidikan. Sejak Indonesia merdeka 72 tahun yang lalu, dari masa orde baru sampai masa reformasi, aspek pendidikan telah dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah beserta para pakar pendidikan. Namun sampai sekarang peningkatan kualitas pendidikan Indonesia belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya moral dan tingginya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin. Selain itu perubahan kurikulum dari masa ke masa juga belum terbukti menghasilkan generasi yang unggul dan berakhlak mulia. Di media massa banyak berita tentang pelajar terlibat tawuran, kecanduan narkoba, pergaulan bebas serta masih banyak lagi yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Melihat fenomena yang seperti gunung es di dunia pendidikan saat ini, salah satu langkah yang ditempuh oleh pemerintah adalah dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter (PPK). Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, salah satu wujud nyata pendidikan karakter di sekolah adalah dengan mengembangkan minat dan bakat siswa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana mewajibkan semua sekolah menerbitkan rapor dengan nilai ganda yang bisa diterapkan mulai tahun 2018. Para guru nantinya akan memberi laporan nilai akademis dan pengembangan kepribadian siswa.
Sebelum dikeluarkannya Perpres nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter (PPK) oleh pemerintah, yayasan Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, termasuk didalamnya sekolah kami yaitu SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto telah menerapkan kurikulum pembelajaran yang berbasis akhlak mulia. Materi pembelajaran di kuatkan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al Qur’an. Dengan adanya internalisasi nilai-nilai Islam pada saat pembelajaran, maka diharapkan akan menghasilkan lulusan yang memiliki nilai akademik tinggi dan beraklakul karimah.
Adapun program-program SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto yang telah dilakukan untuk mendukung program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang menjadi prioritas utama adalah peningkatan nilai-nilai spiritual dari para guru dan karyawan. Karena apabila guru memiliki keimanan yang kokoh dan senantiasa beraklakul karimah maka akan menjadi teladan bagi siswa-siswanya. Dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan para guru, adalah dengan adanya program halaqoh. Program tersebut wajib diikuti oleh seluruh guru dan karyawan di lingkungan sekolah.
Kegiatan halaqoh dilaksanakan satu kali setiap pekan, dalam kegiatan halaqoh guru dan karyawan akan dipantau ibadah dan mendapatkan tausyiah tentang ilmu-ilmu agama Islam. Selain itu setiap guru dan karyawan juga mengisi buku pantauan ibadah. Buku tersebut berisi pantauan ibadah harian antara lain tadarus Al Qur’an, muroja’ah, sholat duha, sholat tahajud dan infak harian. Selain itu guru dan karyawan juga wajib mengikuti kegiatan Mabit (malam bina iman dan taqwa) yang dilaksanakan minimal satu kali dalam setiap satu semester.
Selain kegiatan halaqoh, guru dan karyawan juga dibiasakan untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunah misalnya ketika Bulan Ramadhan, guru dan karyawan wajib mengikuti kegiatan I’tikaf (berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT). Kegiatan ini dilaksanakan pada saat 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan. Tempat kegiatan i’tikaf di beberapa masjid di sekitar Kota Purwokerto. Selain itu, guru dan karyawan juga diwajibkan memiliki tabungan qurban. Teknis program ini yaitu setiap bulan guru dan karyawan wajib menabung sesuai dengan pilihan qurban yang dipilihnya. Adapun program ini mempunyai tujuan agar guru dan karyawan memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap warga masyarakat.
Penguatan pendidikan karakter (PPK) di SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto mampu berjalan dengan sangat baik, karena salah satu faktornya adalah adanya nilai-nilai spiritual dari guru dan karyawan. Dengan adanya keteladanan dari para guru dan karyawan, maka program penguatan pendidikan karakter (PPK) dari pemerintah akan berjalan optimal di sekolah. Siswa akan mudah dibentuk karakternya sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
Terobosan yang dilakukan sekolah kami selain peningkatan nilai-nilai spiritual guru dan karyawan, adalah dengan pembiasaan akhlak terhadap siswa. Siswa ketika awal tahun ajaran baru akan mengikuti kegiatan orientasi selama minimal satu pekan sampai satu bulan. Kegiatan orientasi ini fokusnya adalah pembiasaan akhlak mulia terhadap siswa dari kelas 1-6. Pembiasaan tersebut antara lain dengan pembiasaan mengucapan kalimat denga singkatan “SI TOMAT” yaitu terima kasih, tolong, dan maaf. Ucapan tersebut dibiasakan ke siswa-siswa ketika berkomunikasi dengan teman di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat. Selain itu, siswa juga ditanamkan dengan adab-adab yang islami antara lain adab berjabat tangan, adab mengucapkan salam, adab makan dan minum, adab masuk kamar mandi dan masih banyak lagi.
Setelah kegiatan orientasi selesai, siswa pun tetap mendapatkan bimbingan dan pantauan dari para guru yaitu dengan adanya buku Mutaba’ah (pantauan). Setiap siswa mendapatkan buku mutaba’ah, melalui buku mutaba’ah siswa akan senantiasa dipantau dan dibimbing dalam pelaksanaan ibadah harian, pantauan akhlak, dan kegiatan belajar di rumah masing-masing. Buku mutaba’ah ini setiap hari di cek oleh walikelas dan guru Al Qur’an. Dengan adanya buku tersebut maka diharapkan akan menjadi media untuk peningkatan kualitas ibadah dan pembiasaan akhlak mulia bagi siswa-siswa.
Penguatan pendidikan karakter (PPK) di SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto selain pembiasaan akhlak kepada siswa juga dilakukan dengan pendekatan terhadap walimurid semua. Kegiatan tersebut antara lain dengan adanya kegiatan seminar parenting. Kegiatan ini dilakukan oleh sekolah bekerjasama dengan komite sekolah. Materi-materi dalam kegiaatan ini adalah berorientasi pada pembiasaan akhlak anak di rumah dan cara mendidik anak yang soleh dan solehah. Seminar parenting ini dilaksanakan minimal satu kali dalam semester. Selain seminar parenting, program lain yang mendukung penguatan pendidikan karakter (PPK) adalah “Tartili For Parents”. Program ini adalah layanan sekolah untuk walimurid dalam belajar membaca Al Qur’an. Dengan orang tua menguasai bacaan Al Qur’an, maka di rumah akan mampu mendampingi dan menanamkan karakter yang mulia terhadap anak-anak.
Program lainnya untuk mendukung program penguatan pendidikan karakter (PPK) di sekolah kami adalah dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler dan bina prestasi (binpres). Kegiatan ekstrakurikuler wajib diikuti oleh semua siswa. Kegiatan ini memiliki berbagai macam cabang olahraga sesuai bakat dan minatnya. Cabang tersebut terdiri dari lebih dari 20 cabang. Siswa diberi kesempatan untuk memilihnya. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Hari Sabtu mulai pukul 07.15-09.00. Tempat kegiatannya di lingkungan sekitar sekolah dan di tempat-tempat pusat olahraga. Kegiatan ini dibimbing oleh para pelatih dari luar sekolah yang profesional. Selain kegiatan ekstrakurikuler, siswa-siswa yang mempunyai bakat dan potensi akan diikutkan program binpres. Program ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa. Kegiatan binpres dilaksanakan minimal 2 kali dalam sepekan, tempat kegiatan ini di sekitar sekolah dan terpusat di “Sport Center” milik yayasan. Hasil program binpres sangat memuaskan, siswa berhasil menjuarai perlombaan baik olahraga maupun akademik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Langkah sekolah yang lainnya untuk mendukung program penguatan pendidikan karakter (PPK) adalah dengan adanya kegiatan pramuka. Kegiatan pramuka diikuti oleh semua siswa dari kelas 1-6, baik tingkatan siaga maupun penggalang. Dengan adanya kegiatan pramuka diharapkan akan menanamkan nilai-nilai cinta tanah air, tanggung jawab, dan kemandirian. Kegiatan pramuka dilaksanakan setiap satu kali dalam sepekan yaitu pada Hari Jum’at. Kegiatan pramuka yang paling disukai siswa adalah berkemah, karena kegiatan ini merupakan pengalaman baru bagi siswa-siswa dan banyak tantangan yang dihadapinya.
Dapat diambil kesimpulan bahwa SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Puwokerto telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung program penguatan pendidikan karakter (PPK). Langkah tersebut antara lain peningkatan nilai-nilai spiritual seluruh guru dan karyawan, internalisasi nilai-nilai islami dalam pembelajaran, pembiasaan akhlak dan adab sehari-hari, penguatan kerjasama sekolah dengan walimurid, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, binpres dan pramuka di sekolah. Demikianlah beberapa program-program yang sudah dilaksanakan oleh SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto dalam rangka menyukseskan program pemerintah yaitu penguatan pendidikan karakter (PPK). Semoga secara bertahap dan berkesinambungan sekolah kami akan mampu menjadi sekolah unggulan yang menghasilkan siswa berprestasi akademik tinggi dan memiliki akhlakul karimah. Amin